Menentukan Trend yang Cocok untuk Konten Blog Toko Online

Menentukan Trend yang Cocok untuk Konten Blog Toko Online

Mengapa Tren Toko Online Begitu Penting?

Dunia toko online menjadi semakin kompetitif. Setiap hari, akan selalu ada toko-toko baru yang dibuka dan mulai memenuhi situs-situs e-commerce atau membuka situs sendiri untuk penjualannya.

Sebab, saat ini sudah banyak orang yang menawarkan jasa pembuatan website, mulai dari jasa pembuatan website toko mainan, toko baju, atau usaha lainnya yang dibandrol dengan harga murah dengan paket cloud hosting terpercaya.

Maka, untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan, tren toko online perlu terus dipantau.

Tidak peduli seberapa matang toko online Anda saat ini, jika tidak mengikuti tren, Anda dapat tertinggal jauh.

Bagaimana Melakukan Riset Kata Kunci yang Tepat untuk Toko Online?

ini Menentukan Trend yang Cocok untuk Konten Blog Toko Online
berikut Menentukan Trend yang Cocok untuk Konten Blog Toko Online

Agar Anda bisa menemukan secara praktis kata kunci mana yang memiliki maksud komersial dan lebih mudah untuk ditargetkan untuk toko online, maka Anda bisa memperolehnya melalui:

1. Mesin Pencari seperti Google

Seperti yang dilakukan banyak orang ketika ingin mencari sesuatu di internet. Benar, mesin pencari yang tujuan pertama. Maka, Anda pun dapat melakukan riset kata kunci apa yang cocok untuk dijadikan konten blog toko online melalui metode ini.

Baca juga: Ini Dia Pentingnya Menjaga Database Pelanggan Toko Online

Caranya, segera setelah Anda mulai mengetikkan kata kunci, Google akan memberikan saran tentang cara menyelesaikan kueri penelusuran tersebut.

Pada tahap ini, cobalah untuk membatasi penelusuran Anda pada 2-3 kata kunci, misalnya: ‘pekerjaan tas tangan wanita’. Gulir ke bawah (di bagian bawah halaman), dan lihat ‘bagian penelusuran terkait’.

Dari situ, apa yang dapat Anda peroleh?

Daftar pencarian lainnya yang dilakukan oleh user dengan kata kunci serupa.

Anda dapat memperhatikan, adakah kata kunci yang unik dan baru dari daftar tersebut. Jika ada, maka segeralah untuk mencari tahu detailnya, agar siap dijadikan konten blog toko online Anda.

Anda dapat mengulangi proses ini untuk mencari di laman Google dan melihat lebih dekat ke ‘Pencarian Terkait’ berkali-kali sampai Anda memiliki daftar semua kata kunci yang terkait.

2. Gunakan Tools atau Aplikasi Pencari Kata Kunci

Ada banyak aplikasi atau situs-situs yang dapat membantu Anda dalam menemukan kata kunci yang tepat untuk konten di blog toko online.

Melalui aplikasi tersebut, Anda akan menerima saran-saran kira-kira rangkaian kalimat atau kata kunci yang tepat akan seperti apa. Tidak hanya short keyword tapi bisa juga berupa long tail keyword dan LSI.

Baca juga: Ini Dia 7 Cara Menarik Traffic ke Toko Online Lewat Media Sosial

Contoh alat yang paling banyak digunakan secara gratis adalah Google Trend atau Keywordtool.io.

Melalui dua aplikasi tersebut, Anda akan memperoleh saran-saran long tail keyword yang tepat, berapa jumlah pengguna yang mencari dengan kata kunci tersebut, kata kunci terkaitnya, serta wilayah mana saja yang paling banyak melakukan pencarian. Dengan begitu, Anda dapat menulis konten yang sesuai.

Top Trend Toko Online di Tahun 2021

Apakah Anda bertanya-tanya seperti apa masa depan toko online?

Apakah Anda ingin melihat tren apa yang akan membentuk kesuksesan toko online Anda? Berikut adalah 3 tren toko online teratas untuk tahun 2021 yang perlu Anda perhatikan.

1. Masa Depan Toko Online setelah Pandemi Covid-19

Tidak dapat disangkal, salah satu yang terkena dampak terbesar pada saat terjadi pandemi Covid-19 di tahun 2020 adalah toko online dan e-commerce.

Dengan pemerintah di seluruh dunia menutup toko dan menerapkan lockdown untuk membatasi gerakan sosial selama berbulan-bulan dalam upaya memerangi virus corona, semakin banyak orang yang beralih ke belanja online untuk membeli barang.

Hal tersebut dibuktikan dari bertambahnya nilai kekayaan pemilik Amazon yaitu Jeff Bezos telah mencapai hampir $24 miliar berkat meningkatnya permintaan pelanggan untuk produk dan layanan Amazon.

Baca juga: Cara Memaksimalkan Marketing B2B Melalui LinkedIn

Para ahli pun memperkirakan bahwa dampak virus korona tidak hanya akan menjadi dorongan jangka pendek untuk toko online, tetapi juga akan tetap ada, bahkan setelah COVID-19.

Ini karena orang-orang sudah merasa nyaman dengan kemudahan yang ditawarkan dan manfaat pembayaran nirsentuh, yang mana hal tersebut menyebabkan perubahan perilaku permanen ke pembelian digital.

Faktanya, analis pasar mengatakan bahwa industri e-commerce akan menjadi penerima manfaat terbesar dari pandemi virus corona.

Tingkat penetrasi, yang saat ini sebesar 15 persen, diharapkan meningkat menjadi 25 persen pada tahun 2025 (MarketWatch, 2020). Itu menandai peningkatan 67 persen dalam lima tahun.

Sayangnya, dampak positif COVID-19 pada toko online dan e-commerce justru menyebabkan kerugian besar bagi toko fisik. Diperkirakan sebanyak 100.000 diperkirakan akan tutup selama lima tahun ke depan.

2. Pertumbuhan Penjualan Online Tidak Terbendung

Belanja online adalah salah satu aktivitas online yang paling populer.

Penjualan ecommerce dan toko online secara global diproyeksikan meningkat 26,7% dari tahun ke tahun menjadi $4,891 triliun pada tahun 2021 (eMarketer, 2021).

Bukan itu saja. Penjualan online diperkirakan akan terus tumbuh dan mencapai $6,388 triliun, hampir dua kali lipat dari total penjualan tahun 2019. Hal tersebut disebabkan dengan banyaknya orang-orang yang mulai beralih ke belanja secara online.

Baca juga: Cara Efektif Menambah Traffic Website Melalui Jejaring Sosial Twitter

Peningkatan belanja online ini dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor.

Salah satu yang utama bisa dibilang adalah tingkat kenyamanan yang diberikan kepada pembeli. Ada juga peningkatan kepercayaan yang dimiliki pembeli saat mereka membeli secara online, serta peningkatan pengalaman situs web.

Pada satu titik, orang-orang dulu ragu-ragu untuk membeli sesuatu secara online, tetapi sekarang tidak lagi. Situs web juga menjadi jauh lebih ramah pelanggan. Dengan segala kenyamanan yang diberikan, tidak heran jika pertumbuhan penjualan online semakin tak terbendung.

3. Konsumen Muda untuk Mengubah Lanskap Bisnis

Efek pandemi pada toko online tidak dapat disangkal. Lebih dari setengah (54%) konsumen meningkatkan pengeluaran mereka secara online setelah virus corona melanda.

Bahkan, banyak orang mulai berlomba-lomba mencari jasa pembuatan website, mulai untuk usaha toko baju atau usaha lainnya agar mampu mempertahankan bisnis yang sudah dikembangkan.

Namun meskipun pergeseran ke belanja online ini terlihat di seluruh konsumen dari segala usia, sebagian besar generasi muda yang bertanggung jawab atas tren toko online ini.

Hasil survei menunjukkan bahwa dua dari tiga (67 persen) konsumen muda berusia 18 hingga 34 tahun menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli barang secara online sekarang daripada sebelum pandemi (Shopify, 2020).

Baca juga: Tips Mengelola Website untuk Kesuksesan Bisnis Online

Pertumbuhannya sedikit lebih tenang untuk kelompok usia yang lebih tua. Konsumen berusia 35 hingga 54 tahun meningkatkan pengeluaran belanja online mereka sebesar 57 persen, sementara angka ini hanya 41 persen untuk konsumen berusia 55 tahun ke atas.

Meski begitu, kedepannya, sebagai pemilik bisnis online, Anda harus menyasar generasi muda untuk meningkatkan potensi penjualan.

Untuk melakukannya, pertimbangkan untuk meningkatkan upaya pemasaran melalui media sosial atau mulai membuat situs penjualan sendiri, mengingat saat ini sudah banyak jasa pembuatan website murah yang sudah dibandrol dengan paket cloud hosting, sehingga lebih efisien dari segi biaya.

Baca juga: Ini Dia Cara Mengenal Macam-Macam Domain dan Cek Domain

Dari ketiga top trend itu, Anda tinggal memilih salah satunya untuk dibahas secara detail.

Jika ingin blog yang ramah gadget, manfaatkan jasa pembuatan website yang banyak beredar di Indonesia, mulai dari jasa pembuatan website toko mainan, toko furniture, dll. Semoga bermanfaat!