Ini Dia Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp

Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp

Hello sahabat seputar ilmu teknologi yang baik hati, Selamat datang kembali. pada pembahasan Tokoh kali ini mengenai Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp.

Penulis merasa sangat berterimakasih sekali dengan pendiri WhatsApp ini, That’s why.  Saya, aku, gue alias penulis ingin membuat artikel tentang si dia. Iya dia. Si pendiri WhatsApp.

Pembaca sudah tahu siapa pendiri aplikasi  WhatsApp sebelumnya? Kalau sudah, pasti sudah pernah baca dong nama pendiri WhatsApp. Namanya sedikit asing dari bahasa Indonesia, hahaha, Jelas dong! wong yang mendirikan  bukan orang Indonesia kok.

Hehe, kok ngelantur ya. Mari kita kembali ke pembahasan tentang pendiri WhatsApp.

Nama si pendiri WhatsApp yang sedang kita bahas adalah Jan Koum. Jan Koum berasal dari Negara Ukraina. Pembaca tau Negara Ukraina? Hehe, kalau tidak tahu, pembaca boleh  search sendiri ya.

Awal mengetahui tentang si Jan koum, penulis agak sedikit terkaget-kaget  loh, kenapa? Penasaran? Nah, Yuk ikuti kisah tentang pendiri WhatsApp berikut ini.

Tempat dan Tanggal Lahir Jan Koum Pendiri WhatsApp

Seperti yang sudah penulis katakan tadi, bahwa Jan Koum berasal dari Negara Ukraina. Beliau lahir pada tanggal 24 Februari tahun 1976 di daerah Fastiv bagian Kiev. (Waduh, dimana ini ya? Google map mana google map) hahaha.

Konon, kabarnya didaerah yang ditempati oleh Jan Koum ini sangat memprihatinkan. Bayangkan, Fasilitas Listrik terbatas, mandi harus ngantri di pemandian umum. Ya..cukup memprihatinkan sih menurut penulis.

ini merupakan kisah hidup Jan Koum Pendiri aplikasi WhatsApp
kisah hidup Jan Koum Pendiri aplikasi WhatsApp

Nah, Ayahnya bekerja sebagai manajer konstruksi, sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Jan Koum berasal dari keluarga yang beragama Yahudi,

sementara pada masa itu tahun 1990 di Ukraina sedang terjadi peningkatan gejolak politik yang menyebabkan banyak gerakan anti yahudi. – Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp

So? Sebagai penganut yahudi, tentu tidak nyaman dong tinggal didaerah yang sedang terjadi hal demikian. Maka, solusi nya keluarga Jan Koum pindah deh ke daerah Mountain View, Amerika Serikat.

Namun, ayah Jan Koum tidak ikut pindah, dia tetap menetap di Ukraina. Jan Koum masih berumur 16 tahun saat kepindahannya ke Amerika.

baca juga : kisah steve jobs

Kisah Hidup Jan Koum di Amerika

Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp – Pembaca tahu kan kalau di Amerika sehari-hari nya pakai bahasa apa? Yup, Bener. Bahasa Inggris.

Untungnya Jan Koum saat itu sudah mahir berbahasa Inggris, sehingga mudah masuk di sekolah Amerika.

Meskipun demikian, awal kehidupan si pendiri WhatsApp saat pindah ke Amerika tidak semulus yang kita bayangkan loh. Ini yang membuat penulis terkaget-kaget.

Keluarga Jan koum sempat mengalami kehidupan yang amat sangat terpuruk. Untuk terus bisa berjuang hidup di Amerika, Ibunya bekerja sebagai pengasuh anak.

Namun hasilnya juga tidak mencukupi kehidupan mereka, sehingga menyebabkan Jan Koum juga ikut andil dalam menopang kehidupannya dengan menjadi tukang sapu disebuah Toko Kelontong. Nggak nyangka kan?

Bahkan, saking miskin nya Jan Koum. Beliau pernah mengandalkan makanan dari jatah pemerintah Amerika untuk para Tunawisma dan gelandangan. Nggak Cuma itu loh, bahkan Jan Koum pernah tidur beralaskan tanah dan beratapkan langit. speechless banget gue gan.

Tentang Masa Sekolah Jan Koum Pendiri WhatsApp

Menurut gue, eh menurut penulis maksudnya. Kalau anak remaja SMA bandel and nakal mah biasa. Seperti si pendiri WhatsApp yang sedang kita bahas ini, ternyata masa remaja SMA nya termasuk dalam kategori “anak nakal” loh.

Kenapa? Karena, Jan Koum sering terlibat perkelahian dan sangat susah menyesuaikan diri. – Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp

Tapi, seperti hukum alam. Setiap ada kekurangan pasti juga ada kelebihan kan? Nah, kelebihannya si Jan Koum ini, walaupun dia nakal nya pake banget, tapi cerdasnya juga pake banget. Hahaha.

Dia menyukai pemrograman computer yang dia pelajari secara otodidak dari buku-buku bekas. Nah, disini penulis merasa sangat terkesan. Amazing kan.

Jan Koum juga banyak belajar tentang jaringan computer, hingga dia juga pernah menjadi anggota grup hacker yang bernama w00w00. Selesai pendidikannya di SMA, Jan koum melanjutkan kuliahnya di San Jose university, selama dia kuliah Jan Koum juga bekerja sebagai penguji sistem keamanan komputer di Ernst & Young demi membiayai kehidupan dan kuliahnya.

Awal Karir di Yahoo dan Ditolak bekerja di Facebook

Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp – Tidak disangka, pada tahun 1997 Jan Koum bertemu dengan Brian Acton. Brian Acton adalah seorang pegawai yang berkerja di Yahoo. Berkat pertemanan Jan Koum dan Brian Acton yang makin akrab, Jan Koum disarankan oleh Brian Acton untuk mencoba melamar bekerja di Yahoo.

Alhasil, dengan pengetahuan Jan Koum yang cukup lumayan bagus dibidang computer, akhirnya Jan Koum resmi diterima dan bekerja di Yahoo. Dia bekerja sebagai programmer dan menangani proyek periklanan.

Dimasa Jan Koum bekerja di Yahoo, dia juga masih menjalani pendidikannya di San Jose University. Jadi, si Jan Koum adalah seorang mahasiswa sekaligus pekerja. Namun, ternyata jika keduanya dijalankan secara bersamaan, pekerjaan Jan Koum di Yahoo jadi terganggu.

Itulah yang menyebabkan Jan Koum sempat dimarahin sama CEO Yahoo yang bernama David Filo. Semuanya gegara kerjanya gak focus. Ya iya lah, bekerja sambil kuliah kadang susah susah gampang loh gan.

Akhirnya, Jan Koum memilih Drop Out dari kuliahnya dan terus focus bekerja di Yahoo. Setelah bekerja 7 tahun di Yahoo Jan Koum dan Brian Acton memutuskan untuk mundur, lalu mereka menghabiskan waktu mereka selama setahun untuk berwisata di Amerika selatan.

Setelah menghabiskan waktu setahun untuk berlibur, Jan Koum dan Brian Acton mencoba melamar bekerja di Facebook. Eh? Sedih nya, mereka berdua ditolak. Ya ampun, bukankah ini menyedihkan?

Inspirasi membuat aplikasi WhatsApp

ini dia kisah hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp
kisah hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp

Pembaca pasti udah tahu banget kan apa itu iphone? Nah, pada tahun 2009 Iphone ini sedang sangat berkembang, dan Jan Koum yang enggak mau ketinggalan akhirnya beli juga tuh barang.

Saat Jan Koum sudah memiliki Iphone, tentu saja di Iphone dia banyak kumpulan kontak teman-temannya kan? Dan juga ada aplikasi app store di iphone nya. Tersebab itulah, Jan Koum terinspirasi untuk membuat aplikasi yang dapat menampilkan status pada kontak telepon di Iphone.

Seperti yang kita tahu, kalau punya banyak teman justru membuka banyak peluang untuk lebih maju. Asal temannya itu teman yang baik. Nah, begitulah dengan Jan Koum.

Karena Jan koum menceritakan ide yang dia punya ke temannya yang bernama Alex Fishman, lalu Alex Fishman memperkenalkan Jan Koum dengan developer aplikasi Iphone, namanya Igor Solomennikov.

Berkat perkenalan denga Igor, lalu impian Jan Koum untuk membuat aplikasi yang dia impikan pun tercapai, dan kemudian dia beri nama aplikasi itu dengan nama WhatsApp.

baca juga : kisah bill gates

Turun Naik nya Perkembangan WhatsApp

Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp – Setelah berhasil mewujudkan idenya, Jan Koum pun menghabiskan waktunya untuk mengembangkan aplikasi yang dia ciptakan. Awalnya, aplikasi Whatsapp sering mengalami crash dan bisa dikatakan belum sempurna.

Saat baru-baru diluncurkan aplikasi ini tidak begitu tenar dan hanya didownload oleh teman-teman Jan Koum sendiri yang banyaknya sekitar 250 orang saja.

Karena lambat nya perkembangan WhatsApp, si pendiri WhatsApp ini pun hampir saja menyerah, lalu timbul rasa pesimis dan ingin menghentikan pengembangan aplikasi tersebut.

Lagi lagi, teman baik nya Brian Acton terus memberi semangat Jan Koum agar jangan menyerah, dan menyuruh Jan Koum untuk terus mengembangkan aplikasi WhatsApp.

Tanpa adanya kepastian, dan dengan perasaan ragu Jan Koum mengikuti pesan Brian Acton. Tidak disangka, tahun 2019 Apple datang dengan bantuan push notifications. Selanjutnya, Jan Koum terus berusaha untuk memodifikasi aplikasi ciptaannya.

Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp – Awalnya, aplikasi Whatsapp hanyalah aplikasi yang bisa meng-update status di kontak telepon. Namun, Beriring berkembangnya aplikasi Whatsapp, Jan Koum menambahkan fitur terbaru yaitu fitur pesan instan.

Nah, efek dari fitur terbaru ini lah yang menyebabkan aplikasi Whatsapp semakin banyak penggunanya hingga mencapai 250 ribu.  Banyak kan? Saat itu saingan  Whatsapp hanyalah Blackberry Messenger(BBM) saja. Fitur-fitur baru terus ditambah oleh Jan Koum termasuk fitur pengiriman Foto.

Bahkan sekarang, fitur nya sudah tambah banyak kan? Sehingga, aplikasi Whatsapp menjadi aplikasi yang banyak sekali digunakan oleh pengguna android.  Karena bermanfaatnya aplikasi ini pake banget. Hehehe

Penulis sendiri merasakannya, itu lah mengapa penulis ingin membuat kisah si pendiri WhatsApp ini.

Lambat laun, aplikasi Whatsapp diubah menjadi aplikasi berbayar sehingga berhasil memperoleh pendapatan yang cukup besar. Yaitu sebanyak 5000 dollar, itu baru bulan pertama loh.

Melihat perkembangan Whatsapp yang semakin maju, banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di Whatsapp, termasuk Sequoia Capital yang menyuntikkan dana nya sebesar 8 juta Dollar. Wow. Luar biasa bukan?

WhatsApp dibeli oleh Facebook

Pada tahun 2011, aplikasi WhatsApp termasuk 20 aplikasi terpopuler di App Store. Hal itu yang membuat Sequoia Capital terus menanamkan modalnya sebanyak 50 Juta Dollar dan nilai WhatsApp menjadi semakin menjulang tinggi hingga 1,5 Milyar Dollar.

Melihat perkembangan WhatsApp yang semakin pesat, Perusahaan Facebook mencoba merayu Jan Koum untuk menjualnya ke Facebook. Namun, Jan Koum menolak. Saking pesatnya perkembangan WhatsApp, pada tahun 2013 aplikasi ini memiliki pengguna aktif yang semakin banyak hinnga mencapai 200 juta.

Singkat cerita, Google dan Facebook berebut untuk mangakusisi WhatsApp sehingga akhirnya si pendiri WhatsApp  alias Jan Koum dan Brian Acton pun menjual WhatsApp ke Facebook dengan harga 19 Milyar Dollar. Dan sekarang kekayaan Jan Koum melonjak sebesar 6,8 Milyar Dollar.

Demikianlah Kisah Hidup Jan Koum Pendiri WhatsApp.

Kisahnya seperti gelombang transversal ya. Naik turun,

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan pembaca ya…

kunjungi atikel menarik lainnya di Blog Seputar Ilmu Teknologi ya